Februari lalu, saya mengikuti Travel Writing Workshop di Pusat Pendidikan Lingkungan, Ocean of Life Indonesia (OLI) yang terletak di Pantai Watukodok, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Orang biasa menyebutnya dengan Rumah OLI. Kalau saya lebih suka menyebutnya dengan “Rumah Ajaib”. Kenapa? Karena OLI memang benar-benar rumah ajaib yang pernah saya temui.
Rumah ini jauh dari hiruk pikuknya kota. Berdiri di atas bukit dan menghadap ke Pantai Watukodok. Hanya suara debur ombak yang terdengar serta suara tokek yang tak mau kalah. Meskipun berada di tempat yang sunyi, tapi jauh dari kesan angker. Bila malam tiba, kita bisa menyaksikan ribuan bintang di atas langit. Kalau beruntung bisa lihat Milky Way.
Bangunannya menggunakan material alami. Tiang-tiangnya menggunakan bambu, lantainya bukan semen bukan juga keramik melainkan kayu. Sementara lantai toilet menggunakan batu alam dengan atapnya plastik yang konon ramah lingkungan.
Sekitar rumah tumbuh bunga-bunga cantik dan tanaman obat-obatan. Semuanya bisa dikonsumsi, sekalipun itu bunga. Untuk memperoleh air bersih, Rumah OLI, tidak menggunakan sumur tapi mengandalkan air hujan. Air hujan itu ditampung di wadah besar dan bisa digunakan hingga berbulan-bulan lamanya.
Rumah OLI juga mengembangkan energi terbarukan dari kotoran manusia dan hewan. Jadi tak ada kata limbah di tempat ini. Karena semua limbah baik kotoran, sampah, maupun air yang sudah terpakai sekalipun mereka daur ulang kembali.
Penguni rumah ini adalah keluarga kecil yang mengingatkan saya dengan Keluarga Cemara. Mereka adalah Mas Bintang, Mb Ani, dan si kecil Sang dan Puan. Keluarga bahagia ini memiliki toleransi yang tinggi dan menghormati satu sama lain. Masih ingat sekali, setiap pagi saya melihat Sang membantu Mb Ani menyiapkan sarapan. Sementara Puan menyirami tanaman.
Jangan harap bisa menemukan makanan berbahan kimia di sini. Segala makanan cepat saji dan soft drink tidak akan ada. Semua makanan yang tersaji menggunakan bahan-bahan alami. Bahkan untuk sirup, mereka meraciknya sendiri dari tanaman yang tumbuh di sekitar rumah.
Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengirim saya ke tempat ini. Selama tiga hari saya bisa merasakan kejernihan udara, menikmati pemandangan yang masih alami, ilmu yang bermanfaat dan keluarga hangat yang diberikan oleh Rumah OLI.
Saya suka saya suka ❤️❤️
Terima kasih Petty 🙂