Bagi para pelancong, bandara ini tentu sudah tidak asing lagi. I Gusti Ngurah Rai, bandara udara internasional yang terletak di Pulau Bali. Bandara ini merupakan pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menikmati keindahan Pulau Dewata.
Bandara I Gusti Ngurah Rai dibangun pertama kali tahun 1930 dan telah mengalami beberapa kali renovasi. Kini bandara ini tampil gagah dan megah, dengan desain arsitektur yang futuristik dan modern, namun tetap menunjukkan budaya Bali.
Tak heran bila Bandara I Gusti Ngurah Rai mengantongi beberapa penghargaan seperti bandara terbaik di dunia dan bandara terbaik kedua di Asia Pasifik.
Tapi siapa sangka, di balik pencapaian – pencapaian tersebut, ada peran serta PT Semen Tonasa yang menghasilkan produk semen berkualitas. Diketahui Bandara I Gusti Ngurah Rai menggunakan Semen Tonasa dalam pembangunannya.
Mahakarya Tonasa untuk Negeri, Si Primadonanya Para Traveler
Selama 54 tahun, PT Semen Tonasa memang terlibat aktif dalam pembangunan negeri, khususnya di kawasan Indonesia Timur. Selain Bandara I Gustri Ngurah Rai, masih ada banyak bangunan menarik lainnya yang juga menggunakan Semen Tonasa. Berikut enam mahakarya Tonasa yang jadi primadona para treveler!
1. Bandara Sultan Hasanudin
Bandara Sultan Hasanudin merupakan bandara yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan. Beroperasi sejak 20 Agustus 2008, bandara ini memiliki luas kurang lebih 381 hektar dan menjadi salah satu gerbang masuk Indonesia yang tekenal megah.
Dikutip dari detik travel, beberapa traveler mengungkapkan kekagumannya terhadap bandara satu ini. Ada yang senang melihat keindahan konstruksi langit – langitnya, ada juga yang kagum dengan pemandangan bandara di malam hari.
Seperti Bandara I gustri Ngurah Rai, bandara ini juga pernah menerima sejumlah penghargaan, di antaranya Best Airport dan Creative Airport pada Bandara Award 2022.
2. Bendungan Balambano Sorowako
Kawasan Indonesia Timur dikenal kaya akan tempat wisata, baik itu alam, kuliner, sejarah maupun budaya. Salah satu tempat wisata yang bisa dikunjungi para traveler adalah Bendungan Balambano Sorowako.
Bendungan ini terletak di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Tak sekadar bendungan biasa, Bendungan Balambano difungsikan sebagai Pembangkit Tenaga Listri Air (PLTA) sejak 1999.
Kondisi danaunya yang tenang dan dipadu dengan keindahan alam di sekitarnya, memanjakan mata siapapun yang melihatnya. Airnya pun jernih dan terdapat banyak ikan yang hidup di sini.
Bendungan Balambano Sorowako adalah mahakarya Tonasa yang sempurna dan layak untuk kita kunjungi.
3. Menara Phinisi Makassar
Kalau kita searching di Google tentang tempat wisata di Makassar yang harus dikunjungi, maka akan menemukan Menara Phinisi. Menara ini merupakan hasil sayembara perancangan arsitektur gedung GPPA Universitas Negeri Makassar.
Saat itu pemenangnya adalah Yu Sing bersama teman – temannya dan memenangkan hadiah sebesar Rp40 juta. Usai sayembara, perancangan arsitektur ini banyak diperbincangkan, kemudian direalisasikan menjadi sebuah bangunan yang megah di tahun 2013.
Arsitektur menara terinspirasi dari kearifan lokal seperti falsafah hidup orang Sulawesi Selatan, perahu phinisi dan rumah tradisional Makassar.
4. Masjid Terapung Makassar
Masjid Terapung Makassar terletak di kawasan wisata Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan. Dibangun pada tahun 2009, masjid kebanggaan masyarakat Makassar ini diresmikan oleh Jusuf Kalla pada 21 Desember 2012.
Karena keindahan dan keunikannya, banyak stasiun televisi di Indonesia yang meliputnya. Masjid ini juga menjadi salah satu wisata religi bagi para wisatawan.
5. Monumen Mandala Makassar
Satu lagi tempat wisata yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Makassar adalah Monumen Mandala.
Monumen Mandala dikenal juga sebagai Monumen Pembebasan Irian Barat sebagai pengingat terhadap Operasi Trikora, yakni operasi militer yang dilancarkan Indonesia untuk melawan pendudukan Belanda di Irian Barat pada tahun 1961-1962.
Pada sejumlah bagian dari monumen terdapat relief berbentuk kobaran api menandakan semangat juang Trikora. Bagian dalam monumen ini terdapat ruang galeri dan pertemuan. Kita dapat belajar sejarah perjuangan bangsa Indonesia di sini.
6. Jembatan Soekarno Manado
Kalau Palembang punya Jembatan Ampera dan Jawa Timur punya Jembatan Suramadu, maka Manado memiliki Jembatan Soekarno. Jembatan ini juga sama indahnya dengan kedua jembatan tersebut.
Bisa dikatakan jembatan ini juga salah satu mahakarya Tonasa yang mengagumkan. Diresmikan pada Mei 2015, Jembatan Soekarno menjadi salah satu destinasi wisata di Manado.
Kita bisa melihat sajian pemandangan berupa laut dan pegunungan yang menyatu bersama megahnya jembatan ini. Apalagi bila malam telah tiba. Jembatan ini tampak bercahaya bak bintang di langit malam.
Jembatan ini memiliki panjang keseluruhan 1.127 meter dan konstruksi yang kokoh. Menurut informasi yang dikutip dari kanal setkab.go.id, Jembatan Soekarno Manado mempunyai kekuatan kontruksi selama 100 tahun.
Mengapa Mahakarya Tonasa untuk Negeri Kokoh dan Indah?
Wajar bila bangunan – bangunan tersebut berdiri kokoh dan indah, bahkan Jembatan Soekarno Manado saja memiliki kekuatan hingga 100 tahun. Jawabannya adalah kiprah PT Semen Tonasa di negeri ini yang tak perlu diragukan lagi.
PT Semen Tonasa sudah ada sejak tahun 1960, namun baru ditetapkan sebagai perusahaan persero pada tahun 1968. Selama 54 tahun berkontribusi bagi negeri, PT Semen Tonasa menjadi satu – satunya produsen semen terbesar di kawasan Indonesia Timur.
PT Semen Tonasa menempati lahan seluas 1.571 hektar di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Makassar. Saat ini, perseroan ini memiliki empat unit pabrik yaitu Pabrik Tonasa II, III, IV, dan V.
Unit II dan III memiliki kapasitas 590.000 ton semen per tahun. Untuk unit III mampu mendukung kebutuhan semen nasional 2.300.000 ton semen per tahun. Sementara unit V mencapai 2.500.000 ton semen per tahun.
Didukung dengan teknologi canggih dan bahan baku yang berlimpah, pabrik – pabrik tersebut diperkirakan akan terus beroperasi dan berkontribusi pada perekonomian nasional hingga beberapa puluh tahun ke depan.
PT Semen Tonasa juga didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dengan memproduksi tiga jenis semen, yaitu:
- Portland Composite Cement (PCC) SNI No: SNI 7064:2014
Tipe semen yang cocok untuk kontruksi beton umum, pasangan batu, plesteran dan acian, jalan, pagar, dinding.
- Ordinary Portland Cement (OPC) SNI No: SNI 2049:2015
Tipe semen yang cocok untuk semua jenis bangunan umum dengan kekuatan tekanan yang tinggi seperti bangunan bertingkat, perumahan, jembatan, dan jalan raya.
- Portland Pozzolan Cement (PPC) SNI No: 0302:2014
Tipe semen yang cocok untuk bangunan bertingkat 2-3 lantai, kontruksi beton umum, kontruksi beton massa seperti pondasi plat dan bendungan, kontruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair dan di lingkungan garam bersifat agresif.
Dari ketiga semen tersebut kita dapat melihat bahwa PT Semen Tonasa senantiasa memenuhi kebutuhan pembangunan di Indonesia juga dunia.
Maka tak salah bila Tonasa mendapat kepercayaan besar dari pasar mancanegara seperti Asia dan Australia. Semen Tonasa juga telah mendapatkan banyak penghargaan dari pemerintah.
Mahakarya Tonasa untuk negeri, so what’s next?